KEPRIBADIAN dan GAYA HIDUP
Kepribadian
Kepribadian memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup
sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang
nampak secara lahiriah, ettapi juga meliputi dinamika individu tersebut.
Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.Kepribadian
bisa dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri,
dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan
beradaptasi Dalam batasan kepribadian yang dikemukakan di atas ada 4 hal yang
perlu diuraikan yakni :
1. dinamis, berarti kepribadian selalu berubah. Perubahan ini digerakkan oleh tenaga-tenaga dari dalam diri individu yang ebrsangkutan, akan tetapi perubahan tersebut tetap berada dalam batas-batas bentuk polanya.
2. organisasi system, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu keseluruhan yang bulat.
3. psikofisis, ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya bersifat psikis tetapi merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.
4. unik, berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain tidak ada yang sama.
Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
1. dinamis, berarti kepribadian selalu berubah. Perubahan ini digerakkan oleh tenaga-tenaga dari dalam diri individu yang ebrsangkutan, akan tetapi perubahan tersebut tetap berada dalam batas-batas bentuk polanya.
2. organisasi system, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu keseluruhan yang bulat.
3. psikofisis, ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya bersifat psikis tetapi merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.
4. unik, berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain tidak ada yang sama.
Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Karakteristik pribadi yang mempengaruhi
perilaku konsumen
Faktor-faktor
Pribadi
a. Umur dan Tata Siklus Hidup,
b. Pekerjaan.
c. Situasi Ekonomi.
d. Gaya Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
e. Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
a. Umur dan Tata Siklus Hidup,
b. Pekerjaan.
c. Situasi Ekonomi.
d. Gaya Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
e. Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
Teori Kepribadian
Macam-macam teori
terbagi menjadi empat teori,diantaranya:
1.Teori Kepribadian
Psikoanalisis
Teori
psikologi Freud didasarkan atas keyakinannya bahwa dalam diri manusia
terdapat suatu energi psikis yang
sangat dinamik,sebagaimana hukum konservasi energi,Freud juga beranggapan bahwa
energi psikis bersifat kekal,tidak bisa dihilangkan,dan bila dihambat akan
mencari saluran lain.
Energi
psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku.Menurut psikoanalisis
energi psikis itu bersumber pada fungsi psikis ysng berbeda,yaitu
Id,Ego,danSuperego.Dasar dari tiga sistem kepribadian tersebut menciptakan
energi psikis individu. Meskipun memiliki ciri-ciri,prinsip kerja,fungsi dan
sifat yang berbeda,ketiga sistem ini merupakan satu tim yang saling bekerja
sama dalam memengaruhi perilaku manusia.
Id
merupakan bagian yang paling primitif dalam kepribadian.Id merupakan sumber
energi utama yang memungkinkan manusia untuk bertahan hidup.Dorongan-dorongan
biologis dasar seperti untuk makan,minum,dan seksual adalah bagian dari
Id.
Dorongan-dorongan dalam Id
selalu ingin segera dipuaskan dan dalam pemuasannya Id selalu berusaha untuk
menghindari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan.pemuasan dorongan ini
disebut prinsip keseangan.
id bekerja menggunakan prinsip kesenangan,mencari pemuasan segera impuls
biologis;ego mematuhi prinsip realita,menunda pemuasan sampai bisa
dicapai dengan cara yang diterima masyarakat dan superego (hati
nurani;suara hati)memilki standar moral pada individu.Jadi jelas bahwa dalam
teori psikoanalisis Freud,ego ini harus menghadapi konflik antara id(yang
berisi naluri seksual dan agresif yang selalu minta disalurkan)dan superego
(yang berisi larangan yang menghambat naluri-naluri itu).Selanjutnya ego
masih harus mempertimbangkan realitas di dunia luar sebelum menampilkan
perilaku tertentu.Ego adalah bagian eksekutif dari kepribadian.ia
berfungsi secara logis berdasarkan prinsip kenyataan.
Namun
dalam psikoanalisis Carl Gustav Jung,ego bukannya menghadapi konflik
antara id,dan superego,melainkan harus mengelola
dorongan-dorongan yang datang dari kesadaran kolektif (yang berisi
naluri-naluri yang diperoleh dari masa generasi yang lalu)dan ketidaksadaran
pribadi yang diredam dalam ketidaksadaran.
2.Teori-Teori Sifat
Yang
dimaksud teori-teori sifat (trait teories) pada dasarnya meliputi ‘’Psikologi
Individu’’ Gordon wiliard Allport,’’psikologi konstitusi’’ William Sheldon, dan
“teori faktor ’’Raymon Cattell.teoro-teori sifat ini menyatakan bahwa manusia
memiliki sifat atau sifat-sifat tertentu, yakni pola kecendrungan
untuk bertingkah laku dengan cara tertentu. Sifat-sifat yang stabil ini
menyebabkan manusia bertingkah laku relative tetap dari situasi ke situasi.
Allport menekankan bahwa
keunikan seseorang hanya satu-satunya yang dimiliki orang tersebut. Namun, ada
satu fokus yang kuat ketika kognitif internal dan proses motivasional seseorang
memengaruhi dan menyebabkan perilaku.struktrul internal ini terdiri atas
berbagai refleks,dorongan,kebiasaan dan
kemampuan,kepercayaan,sikap,nilai,intense,dan sifat.
Teori
Allport ini bercorak elektik dan barangkali menjadi gambaran yang luas karena
ia memasukkan pengertian dari psikologi,sosiologi,filsafat,dan agama.Dalam
pandangannya,kepribadian pada prinsipnya mengandung karekteristik atau keunikan
perilaku dan pemikiran seseorang.Allport menunjukkan bahwa semua sifat
kita adalah unik.kita tidak hanya menyusaikan diri dengan lingkungan dengan
bertindak dalam cara tertentu,tetapi juga merefleksikannya.Dengan
melakukannya,kita bukan hanya mampu bertahan,melainkan juga bertambah.
Bagi
Allport sifat adalah sesuatu yang sesungguhnya eksis,namun tidak terlihat.Hal
itu terletak dalam bagian tertentu dalam sistem saraf.Meskipun tidak melihat,tapi
bisa merasakan kehadirannya dengan mengamati dari perilaku
seseorang.
Allport
membedakan antara sifat umum(general trait)dan kecenderungan pribadi(personal
dispotion).sifat umum adalah dimensi sifat yang dapat membandingkan individu satu
sama lainnya sedangkan kecenderungan pribadi dimaksudkan sebagai pola atau
konfigurasi unik sifat-sifat yang ada dalam diri individu.
3.Teori Kepribadian
Behaviorisme
Menurut
Sekinner,penyelidikan mengenai kepriadian hanya sah jika memenuhi berbagai kriteria
ilmiah.Umpamanya,ia tidak akan menerima gagasan bahwa
kepribadian(personality)atau diri (self) yang membimbingatau mengarahkan
perilaku.baginya pendekatan seperti ini adalah sisa Animisme,suatu
ajaran yang mengandaikan keberadaan jiwa dalam tubuh itu. Dalam pandangannya penyelidikan tentang
kepribadian melibatkan pengamatan yang sistematis dan sejarah serta latar
belakang genetis yang unik dari individu.
Menurut sekinner individu
adalah organism yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui belajar.
Dimensi Kepribadian :
Berdasarkan riset yang
mengesankan, terdapat lima dimensi yang mendasari semua dimensi lain. Pemasar
harus mengetahu lima dimensi berikut agar dapat mengkategorikan sasaran
pemasannya ke dalam dimensi tersebut sehingga, perusahan menciptakan
produk-produk yang sesuai dengan kepribadian konsumen. Dimensi-dimensi tersebut
ialah:
1.
ekstraversi
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.
2. sifat menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.
3. sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4. kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
5. keterbukaan terhadap pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.
Gaya Hidup
Gaya hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat) .
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .
Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya.
Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Begitu pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen.
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.
2. sifat menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.
3. sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4. kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
5. keterbukaan terhadap pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.
Gaya Hidup
Gaya hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat) .
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .
Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya.
Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Begitu pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen.
Nilai
Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu
terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata
tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika
dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai
dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal
tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala dianggap
bernilai karena berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah masa
lampau kita. Video tape recorder, meski secara teknis kondisinya masih baik,
dianggap manfaatnya sudah hilang karena sudah susah mengoperasikannya mengingat
kaset yang seharusnya menjadi komplemen video tape tersebut tetidak bisa lagi
diperoleh di pasaran, semuanya tergantikan oleh VCD. Dengan demikian yang dimaksudkan
dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau standar sosial yang dipertahankan
oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena secara intrinsik
mengandung makna.
1. Segmentasi pasar sasaran
contoh :
Pada produk susu mengidentifikasi beberapa kelompok gaya hidup konsumen, yaitu :
- Konsumen yang menginginkan kesehatan dan kebutuhan gizinya terpenuhi
- Kelompok konsumen yang sangat memperhatikan kandungan kadar lemak susu karena takut kegemukan
- Konsumen yang mengkonsumsi karena kebiasaan saja
Produk dengan kadar lemak dan kandungan gizi yang normal yang diperuntukkan kelompok ke satu dan ke tiga. Jenis produk kedua yaitu susu yang mempunyai kadar lemak yang rendah
3. Pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada media-media yang paling cocok
4. Pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar