Jumat, 15 November 2013

Pembelajaran Konsumen

   

A.   Pengertian Pembelajaran
            Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri. Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati.
B.    Teori Pembelajaran
1.      TEORI BELAJAR HUMANISTIK

            Abraham Maslow dan Carl Rogers termasuk kedalam tokoh kunci humanisme. Tujuan    utama dari humanisme dapat dijabarkan sebagai perkembangan dari aktualisasi diri manusia automomous. Dalam humanisme, belajar adalah proses yang berpusat pada pelajar dan dipersonalisasikan, dan peran pendidik adalah sebagai seorang fasilitator.
Afeksi dan kebutuhan kognitif adalah kuncinya, dan goalnya adalah untuk membangun manusia yang dapat mengaktualisasikan diri dalam lingkungan yang kooperatif dan suportif. Dijelaskan juga bahwa pada hakekatnya setiap manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya. Kerana itu dalam kaitannya maka setiap diri manusia adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri.
2.      TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
            Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
3.      TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL
Teori Perilaku (Bandura)
            Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan(reinforcement) di masa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau perilaku yang terkena hukuman (punishment). Dalam kenyataannya, daripada membahas konsep motivasi belajar, penganut teori perilaku lebih memfokuskan pada seberapa jauh siswatelah belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolah dalam rangka mendapatkan hasil yang diinginkan (Bandura, 1986 dan Wielkeiwicks, 1995).
             4.  TEORI BELAJAR KOGNITIF
AUSUBEL : TEORI BELAJAR BERMAKNA
            Ausubel berpendapat bahwa guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar yang bermakna. Sama seperti Bruner dan Gagne, Ausubel beranggapan bahwa aktivitas belajar siswa, terutama mereka yang berada di tingkat pendidikan dasar- akan bermanfaat kalau mereka banyak dilibatkan dalam kegiatan langsung. Namun untuk siswa pada tingkat pendidikan lebih tinggi, maka kegiatan langsung akan menyita banyak waktu. Untuk mereka, menurut Ausubel, lebih efektif kalau guru menggunakan penjelasan, peta konsep, demonstrasi, diagram, dan ilustrasi

C.     Ilustrasi Teori Pembelajaran
·         Ilustrasi dari classical conditioning(membiasakan)
-          Pavlov àeksperimen terhadap anjing
-          Membiasakan sesuatu kepada konsumen sehingga ada stimulus

·         Ilustrasi dari instrumental conditioning(belajar dari kesalahan)
-          Jika suatu stimulus yang diberikan mendapat respon negative atas pengalamannya dimasa lalu maka konsumen tidak akan menerima stimulus tersebut untuk masa akan datang (belajar dari kesalahan)
·         Ilustrasi dari cognitive learning
-          konsumen berprilaku menyelesaikan masalah
-          Masalah tersebut diselesaikan dengan cara mencari informasi berbagai produk  yang  mungkin menyelesaikan masalah yang di hadapi.
·         Ilustrasi pembelajaran pasif
-          penerapannya pada media sebagai sarana memasang iklan  (produk dengan tingkat keterlibatan rendah.
-          Sebaiknya iklan menampilkan sisi lain tidak bersifat informasional tetapi berupa symbol-simbol dan penimbulan kesan dalam penyampaian pesan terhadap konsumen.

D.    Relevansi Pengaruh Perilaku dan Cognitive Learning pada Pemasaran

             Pendekatan perilaku mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang aktivitas kognitifnya (pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif, evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan mengevaluais keputusan pembelian) adalah minimal. Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen yang tidak begitu terlibat dalam pembelian produk. Mungkin mereka akan merasa membuang-buang waktu untuk mencari infomasi yang berhubungan dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.

E.     Loyalitas Konsumen

            Loyalitas konsumen merupakan suatu  komitmen yang tinggi untuk membeli kembali suatu produk atau jasa yang disukai di masa mendatang, disamping pengaruh situasi dan usaha pemasar  dalam merubah perilaku. Dengan kata lain konsumen akan setia  untuk melakukan pembelian ulang secara terus-menerus(Oliver dalam Taylor, Celuch, dan Goodwin, 1999:218)
Menurut Sutisna (2001: 41) Loyalitas konsumen dapat  dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu loyalitas merek (brand loyalty) dan loyalitas toko (store loyalty).
Tjiptono (2002:85) mengemukakan enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen yaitu :
                   1.     Pembelian ulang
2.    Kebiasaan mengkonsumsi merek tersebut
3.    Selalu menyukai merek tersebut
4.    Tetap memilih merek tersebut
5.    Yakin bahwa merek tersebut yang terbaik
6.    Merekomendasikan merek tersebut pada orang lain.

F.     Pembelajaran Vicarious

             Pembelajaran Vicarious (Pencontohan) menyangkut pembelajaran melalui observasi, yang memadukan aspek – aspek dari teori pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious merujuk pada suatu proses yang berusaha mengubah perilaku dengan meminta individu mengamati tindakan orang lain.
Sumber :

Jumat, 08 November 2013

Autobiografi Nurul Annisa

Biodata
Nama: Nurul Annisa
Tempat /tanggal lahir  : Jakarta, 9 Juli 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Profesi: Mahasiswa

Sekilas tentang saya,
Haii nama saya nurul annisa..saya lahir di Jakarta tanggal 9 Juli 1993. Saya orangnya pendiem atau bisa dibilang ga banyak omong. Tapi kalau dirumah bisa dibilang bawel. Tapi banyak yang bilang saya pendiem. Tapi kalau udah akrab saya orangnya asik dan lucu. Saya ga terlalu suka yang namanya tantangan atau ikut organisasi karena menurut saya cuma bikin ribet aja. Saya juga orang sederhana ga macem-macem. Saya ga terlalu suka yang namanya jalan-jalan tetapi lebih suka dirumah. Saya pecinta makanan pedas makanan favourite saya bakso,mie ayam, dan nasi goreng semua masakan ibu saya. Saya juga bisa masak. Saya diajarkan oleh ibu saya sejak usia 15 tahun karena ibu saya sedang sakit jadi saya harus bisa masak untuk membantu ibu saya dan banyak yang bilang masakan saya enak.

Saya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak saya yang pertama perempuan sudah bekerja dan kakak saya yang kedua laki-laki juga sudah bekerja. Tetapi blum ada yang menikah. Ibu saya asli dari magelang sedangkan bapak saya asli dari klaten. Jadi saya asli orang jawa. Saya lahir dari keluarga yang sederhana. Ibu saya menjadi ibu rumah tangga, sedangkan bapak saya sekarang sudah pensiun tetapi saat ini membantu usaha milik saudara saya. Orang tua saya sangat memprioritaskan pendidikan sehingga dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai sarjana termasuk saya..aminn. Saya merupakan pindahan dari Jakarta sekarang tinggal di bekasi karena kuliah saya yang deket rumah yaitu di daerah kalimalang. itu sedikit tentang keluarga saya.

Riwayat Pendidikan
Tahun 1997-1998, TK Anggrek
Tahun 1999-2004, SDN Kemanggisan 06 Pagi
Tahun 2005-2007, SMPN 88 Jakarta
Tahun 2008-2010, SMAN 16 Jakarta
Tahun 2011-sekarang, Universitas Gunadarma

Pada tahun 1997 saya masuk ke Tk Anggrek yang letaknya deket dengan rumah saya yang dulu yaitu Jakarta Barat. Di sana saya mempunyai banya teman. Temen2 saya sangat baik sekali disana sampai ada yang sampai sekarang menjadi sahabat karena dari Tk sampai SMA kita selalu bersama-sama. Pada saat saya masih TK saya sering mengikuti lomba menari dan saya selalu menang. Saya sudah mendapatkan 2 piala lomba menari karena keahlian saya menari pada waktu TK. Saya juga pernah mendapat juara menggambar pada saat itu. Guru-guru disana juga sangat baik. Ada salah satu guru disana yang sampai sekarang masih ingat saya dan jika bertemu pasti menanyai kabar saya dan jika bertemu dengan ibu saya pasti dia menitip salam untuk saya. Memang selama saya Tk dia selalu membantu saya saat mengerjakan sesuatu. Pokoknya dia adalah guru terbaik buat saya. Waktu saya SD kelas satu saya mendapat peringkat pertama dan itu rasanya senang sekali dan membuat orangtua saya bangga juga  tapi makin lama peringkat saya menurun karena hasilnya juga menurun. Saya juga tidak tahu apa alesannya tapi saya tetap semangat dan terus berusaha.

Saat saya lulus TK saya mendaftar ke  Sekolah Dasar negeri yg  juga deket  dengan rumah saya yaitu SDN kemanggisan 06 pagi dimana saya langsung diterima tanpa ada test terlebih dahulu karena jaman dahulu blum ada test masuk untuk SD. Disana saya mempunyai banyak pengalaman. Saya mengikuti ekstrakulikuler paskibra. Dulu saya sangat senang sekali mengikuti paskibra. Dan pada saat upacara sering menjadi pengibarnya. Saya juga mengikuti lomba paskibra tetapi sayangnya tidak menang. Tapi pada saat saya mengikuti latihan paskibra di tengah lapangan sekolah saya pernah tiba2 mendadak pusing dan ingin pingsan. Untungnya guru saya baik dan saya dibolehkan untuk istirahat. Waktu SD saya juga mengikuti ekstrakulikuler kesenian. Saya pernah menjadi paduan suara pada saat upacara. Kadang menyanyi kadang menggunakan alat music seperti suling. Disana saya belajar cara menggunakan suling. Saya sangat pandai menggunakan suling tetapi sekarang sudah lupa karena  tidak pernah lagi menggunakannya. Saya juga pernah mengikuti kegiatan pramuka tetapi saya tidak pernah mengikuti persami karena tidak diperbolehkan oleh orangtua. Padahal sebenernya ingin sekali mengikutinya karena pasti disana saya mendapat banyak pengalaman dan saya bisa belajar mandiri.

Saat saya lulus SD saya ingin masuk ke SMP negeri akhirnya saya berhasil walaupun SMP bukan peringkat pertama di Jakarta. Karena sama aja itu ga begitu penting buat saya .yang terpenting adalah keahlian dalam menagkap pelajaran dan bisa memperoleh hasil yang baik maka kita akan berhasil. Disana guru-gurunya sangat tegas. Bahkan saya pernah hampir ingin menangis gara-gara saya tidak bisa menjawab soal karena saya belum mengerti. Semua murid takut dengannya karena sikapnya sangat tegas dalam mengajar. Disana juga ada peraturan jika anak cowo berambut panjang akan dicukur oleh seorang guru. Bahkan kuku yang panjang saja diperiksa olehnya. Pada saat saya pernah mengikuti PMR tetapi tidak pernah ikut kegiatannya dan akhirnya saya keluar dan saya memutuskan untuk focus ke pelajaran supaya mendapat hasil yang baik. Saat saya kelas 3 SMP orangtua saya menyarankan saya untuk mengikuti les dan akhirnya saya mengikuti les di Nurul Fikri. Dan ternyata usaha saya belajar dari pagi sampai malem tidak sia-sia. Saya lulus dan mendapat nilai yang cukup bagus.

Saat saya lulus SMP saya berlanjut ke SMA negeri yang lumayan jauh dari rumah saya. Biasanya saya naik ojek untuk kesananya atau dianter oleh kakak saya. Banyak yang bilang SMA itu adalah masa-masa yang tidak akan terlupakan. Dan itu benar sekali. Dimana disana saya mendapatkan sahabat-sahabat yang baik sekali. Dan sampai sekarang kita masih bertemu walaupun sangat sulit untuk mengatur waktunya. Disana juga teman-teman sekelas saya baik-baik. Cowonya juga asik-asik walaupun ada yang nyebelin. Pada saat saya ingin naik ke kelas dua saya ingin sekali masuk jurusan IPA karena keinginan orangtua saya dan keinginan saya sendiri juga dan juga kakak-kakak saya jurusan IPA semua jadi keinginan itu makin kuat. Saya sudah berusaha tetapi ternyata saya masuk IPS. Saya merasa sangat sedih karena menurut saya nilai IPA saya tidak ada yang jelek. Tapi lama-lama terbiasa dan bisa ikhlas dan ternyata anak IPS itu enak-enak dan baik-baik juga. Sama seperti SMP saya pernah ikut ekstrakulikuler kesenian tetapi tidak lama hanya bentar karena menurut saya kesenian itu jarang sekali mengikuti kegiatan-kegiatan dan tidak ada yang menarik jadi membuat saya malas untuk mengikutinya. Saat ujian praktek bahasa Indonesia, saya dan teman-teman disuruh untuk membuat drama dan harus ditampilkan untuk pengambilan nilai. Tetapi hasilnya ternyata tidak sesuai dengan keinginan kami. Padahal kami sudah rajin latihan tetapi guru kami tetap menganggap jika drama kami jelek. Saat kelas 3 saya mulai focus untuk UN. Tetapi kali ini saya tidak megikuti les. Saya lebih memilih belajar dirumah sendiri. Tetapi walaupun begitu pada akhirnya sayapun lulus dengan nilai yang lumayan bagus. Dan saya merasa sangat puas dengan nilai itu karena itu merupakan hasil saya sendiri.

Setelah lulus dari SMA saya ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri tetapi ternyata gagal. Saya sudah ikut SNMPTN dan jalur undangan tapi tetap saja gagal. Dan akhirnya mau ga mau saya masuk ke perguruan tinggi swasta yaitu Gunadarma. Saya masuk Gunadarma karena keinginan orangtua saya jika saya tidak masuk ke PTN karena kakak saya yang laki-laki juga kuliah di Gunadarma Depok jurusan teknik elektro dan sekarang sudah lulus. Saya memilih fakultas ekonomi karena saya jurusan IPS . di fakultas ekonomi saya memilih jurusan manajemen karena awalnya menurut saya manajemen itu pelajarannya mudah dibanding akuntansi tetapi ternyata susah juga dan ruang lingkupnya pun luas. Sekarang saya sudah semester 5.  Rasanya baru kemaren saya masuk ke Gunadarma tapi bentar lagi saya sudah harus menghadapi PI dan skripsi. Saya belum mempunyai bayangan apa yang harus saya kerjakan. Tapi saya yakin saya bisa dan saya akan berusaha semampu saya supaya mendapat hasil yang baik, lulus dengan hasil yang memuaskan dan akan membuat orangtua saya bangga oleh saya..amin


Demikian autobiografi tentang saya..terimakasihh..

Kamis, 07 November 2013

Persepsi Konsumen (bab 6 Perilaku Konsumen)



PERSEPSI KONSUMEN

a.        Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensansi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima kita, terhadap stimuli seperti cahaya, warna dan suara. Sehingga pengertian Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan menilai kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam lingkungan mereka (Robbins, 1998) . persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari karena perilaku konsumen karena perilaku konsumen didasarkan oleh persepsi mereka tentang apa itu kenyataan dan bukan kenyataan itu sendiri. Menurut shiffman dan kanuk (1997)  persepsi akan sesuatu berasal dari interaksi antara dua jenis faktor :
1.      Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusian, sehingga mampu menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya.
2. Faktor individu, yang termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca indra akan tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu sendiri.

b.        Proses Persepsi

Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama:
1. seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar.
2. Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang, interpretasi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, motivasim kepribadian dan kecemasan.
3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
Jadi proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap informasi yang sampai.
1.      Proses fisik adalah proses stimulus mengenai alat indera.

2.      Proses fisiologis adalah stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak.

3.      Proses psikologis adalah proses yang terjadi di dalam otak.


c.        Persepsi Konsumen

Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsinya terhadap produk. Dengan persepsi konsumen, perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang  menjadi kekuatan atau kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk yang dipasarkan. Hal ini karena persepsi konsumen merupakan salah satu faktor internal konsumen yang mempengaruhinya mengambil keputusan (Foedjiawati, Hatane Semuel. 2007: 6). Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi seseorang melalui  kelima alat inderanya. Stimulus tersebut akan diseleksi, diorganisir, dan diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya masing-masing. Ada dua faktor utama dalam persepsi, yaitu:
  1. Faktor Stimulus, merupakan sifat fisik suatu  obyek seperti ukuran, warna, berat, rasa, dsb.
  2. Faktor Individual, merupakan sifat-sifat individu yang tidak hanya meliputi proses sensorik, tetapi juga pengalaman di waktu lampau pada hal yang  sama.
Persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian, serta pemberian arti terhadap rangsang yang diterima (Pareek, 1983; Milton, 1981 dalam Desy Arisandy. 2004 : 4). Namun demikian pada proses tersebut tidak hanya sampai pada pemberian arti saja tetapi akan mempengaruhi pada perilaku yang akan dipilihnya sesuai dengan rangsang yang diterima dari lingkungannya.

d. Karakteristik Seseorang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Robbins  (1998) persepsi dapat dipengaruhi oleh karakter seseorang. Karakter tersebut dipengaruhi oleh :
1. Attitudes
Dua individu yang sama, tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat itu berbeda satu dengan yang lain.
2.Motives
Kebutuhan yang tidak terpuaskan yang mendorong individu dan mungkin memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi mereka.
3.Interests
Fokus dari perhatian kita sepertinya dipengaruhi oleh minat kita, karena minat seseorang berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan oleh seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda dari apa yang dirasakan oleh orang lain.
4.Experiences
Fokus dari karakter individu yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu seperti minat atau interest individu. Seseorang individu merasakan pengalaman masa lalu pada sesuatu yang individu tersebut hubungkan dengan hal yang terjadi sekarang.
5.Expectations
Ekspektasi bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.

e.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Nugroho J. Setiadi (2003), Faktor yang mempengaruhi persepsi adalah penglihatan dan sasaran yang diterima dan dimana situasi persepsi terjadi penglihatan.
Tanggapan yang timbul atas rangsangan akan dipengaruhi sifat-sifat individu yang melihatnya,, sifat yang dapat mempengaruhi persepsi yaitu :

 1.      Sikap
Sikap yang dapat mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan yang akan diberikan seseorang.
2.      Motivasi
Motif merupakan hal yang mendorong seseorang mendasari sikap tindakan yang dilakukannya.
3.      Minat
Merupakan faktor lain yang membedakan penilaian seseorang terhadap suatu hal atau objek tertentu, yang mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan terhadap objek tersebut.
4.      Pengalaman masa lalu
Dapat mempengaruhi persepsi seseorang karena kita biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang pernah dilihat dan didengar.
5.      Harapan
Mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, kita akan cenderung menolak gagasan, ajakan, atau tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
6.      Sasaran
Sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnhya akan mempengaruhi persepsi.
7.      Situasi
Situasi atau keadaan disekita kita atau disekitar sasaran yang kita lihat akan turut mempengaruhi persepsi. Sasaran atau benda yang sama yang kita lihat dalam situasi yang berbeda akan menghasilkan persepsi yang berbeda pula.

f.       Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.
Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Perilaku konsumen dapat disarikan dari semua definisi diatas sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan produk,jasa,gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu :
1. Konsumen adalah raja
Ia memiliki kemampuan penuh untuk menyaring semua upaya untuk mempengaruhi, dengan hasil bahwa semua yang dilakukan oleh perusahaan harus disesuaikan dengan motivasi dan perilaku konsumen.
2. Motivasi dan perilaku konsumen dapat dipahami melalui penelitian
Hal-hal yang berkaitan dengan motivasi dan perilaku dapat diketahui melalui penelitian, sehingga penelitian ini dipakai sebagai acuan dalam membuat program pemasaran, perencanaan periklanan, perencanaan promosi sehingga hal-hal yang terjadi pada masa yang akan datang dapat diprediksi.


Referensi: